Review book: ‘Dilarang Jatuh Cinta?’

Aku suka membaca buku ‘Dilarang Jatuh Cinta?’ penulisnya Ps Josua Iwan Wahyudi & Vonny Cicilia Thamrin. Isinya tentang bagaimana untuk kita tepat jatuh cinta dan pacaran..  Aku  pribadi sudah membaca hampir tiga sampai empat kali.  Aku mau mereview sedikit tentang isi di buku itu. Definisi pacaran adalah pra-nikah dimana saat kita berpacaran, kita juga harus siap menikah. Pacaran bukanlah ajang untuk coba coba. Bertemanlah dan bersahabat dengan banyak orang. Ps Josua dengan istri sendiri pacaran hanya sekali sampai mereka menikah. Dulunya, aku juga berpikir gapapa lah kan namanya pacaran. Belum tentu kita akan menikah dengan orang itu.  Tetapi semakin dewasa aku jadi ingin pacaran hanya sekali saja. Pacaran butuh komitmen. Pacaran jangan berduaan terus, pacaran butuh bimbingan dari pembimbing rohani dll. Jangan berciuman, berpelukan. Kita harus menjaga kekudusan sebelum kita menikah. Pacaran -> tak selamanya selalu bahagia. Kadang ada sukanya mau pun dukanya.  Jodoh ada di tangan kita. Tuhan hanya memberikan kriteria. Jangan jatuh cinta dari pengharapan di pikiran bawah sadar kita contoh: kita suka cowok yang rapi, ketika bertemu cowok/cewek yang rapi, kita langsung jatuh cinta. Di masa masa pacaran, kita mengasah diri untuk nanti menikah.

Pengenalan (berteman) -> sahabat (menjajaki) -> pacaran (komitmen untuk menikah) -> tunangan (segera menikah) -> menikah

Pacaran adalah dimana masa masa penting semua perbedaan & problem dibereskan sebelum menikah bukan menjajaki.

Zat cinta -> hanya bertahan 2-3 tahun

Cinta yang dewasa -> cinta yang muncul ketika masa ‘menggebu gebu’ itu selesai

Pacaran:

  • Selalu terbuka & komunikasi dengan pasangan ungkapkan kebutuhanmu
  • Belajar bersyukur & menjadi cukup dengan semua yang diberikan Tuhan
  • Jangan curhat hubungan dengan pasangan kepada lawan jenis

Cinta agape -> cinta tak bersyarat (sesuai dengan janji nikah)

Ketika kita berpacaran, kita harus pulih dan dewasa dalam sisi emosional harus pulih dalam rasa berharga, rasa aman, kontrol diri. Tidak menuntut pasangan kita.

Ciri ciri orang yang mau berubah lebih baik:

  • Lembut hatinya
  • Dewasa menyikapi kritik

Paduan untuk pacaran:

  • Keselarasan visi dan tujuan hidup kita
  • Dewasa dalam pengelola keuangan

Saat kualitas kita berbeda dan ‘bersinar’ orang lain yang akan mencari kita.

Paduan untuk Mr Right:

  • Bertanggung jawab (tidak bersembunyi di balik wanita)
  • Menghormati wanita (tidak sama dengan memanjakan)
  • Tegas tetapi lembut

Paduan untuk Ms Right:

  • Mandiri dalam kelembutan (jangan terlalu mandiri & jangan manja), wanita sebagai penolong pria. Wanita harus sekuat pria. Kita harus memberi motivasi kepada pasangan tanpa melecehkan
  • Santun dalam perkataan & perilaku
  • Tenang dalam menghadapi situasi apapun

Ujian komitmen:

Konfilk bukanlah masalah. Konfik menjadi masalah bila kita tidak tau bagaimana menyelesaikannya.

Tips komitmen:

  • Mempercayai penuh sebagai bukti
  • Kelemahan & masalah jadi pr bersama untuk diatasi
  • Apa adanya & siap berubah
  • Menjadi penolong & menghargai kelemahan pasangan
  • Keadaan sulit sebagai latihan untuk menjadi lebih dewasa

Ujian kekudusan: lebih baik pergi ramai ramai dan bila berduaan jangan di tempat yang sepi, jangan memikirkan seks ketika berpacaran.

“Cinta tanpa kekudusan adalah nafsu. Cinta sejatu menunggu” – Ps Philip Mantofa

Konfilk bagian dari proses penyatuan antara dua hal yang berbeda -> proses adaptasi dari dua menjadi satu.

Bersahabatlah & beranilah berhadapan dengan konflik. Terimalah konfik dari proses pendewasaan hubungan.

Jangan lari & menghindari konflik, juga jangan terlalu kecanduan konflik

Tips menghadapi konflik:

-fokus pada solusi masalahnya

-pahami bahwa kita berbeda. Konsep pacaran & menikah: 1+1=1 bukan 2 lagi

-hargai perasaannya

-tidak memakai kata destruktif seperti contoh: kata-kata menyerah, mengutuki diri

-hargai permintaan maaaf

-menguasai & membaca situasi emosi. Harus mengontrol diri kita

 

Alkitab memberi tahu bahwa kita harus saling mendahului melakukan hal yang baik kepada rekan kita, apalagi kepada pasangan kita. Kita harus saling meminta maaf, saling menghargai & menjaga pasangan

Ujian kepercayaan:

Terbukalah

Rapatkan komunikasi yang berkualitas

Utarakan

Sepakatlah untuk selalu percaya kepada pasangan dengan sepenuh hati

Terimalah kelemaha, kekurangan, keluhan pasangan sebagai   untuk kita berubah

Dan terakhir pacaran butuh Pembina, bergaulah dengan banyak orang 🙂 1464671397588

source: via line

index

source: tokopedia

One thought on “Review book: ‘Dilarang Jatuh Cinta?’

Leave a comment